tiada hari tanpa kerinduan,
sementara setiap detak jantung cuma ada satu nama yang tak terjangkau.
dia begitu mahal dan dingin.
kerinduan, tak bisakah di jual murah saja?
aku kira dengan usaha dia akan terjangkau,
aku kira dengan kesabaran semua akan baik-baik saja,
aku kira dengan senyum tak ada lagi napas yang berat,
aku kira dengan keyakina akan ada ketulusan.
Ibu, ternyata harganya sangat mahal,,,
tapi aku rindu.
bisakah aku tak gelisah lagi?
bisakah aku memandanginya lagi?
bisakah aku mengamati ekspresi wajah yang seperti itu lagi?
bisakah aku mengamati ekspresi wajah yang seperti itu lagi?
bisakah aku membaca pandangan matanya lagi?
bisakah aku mencemaskannya lagi?
bisakah aku menengadahkan tangan atas namanya lagi?
bisakah aku berharap lagi?
bisakah aku bermimpi lagi?
Ayah, aku merindukannya lagi.
entah berapa lama lagi menutup semua lubang itu.
apakah benar ada aku?
apakah aku ada artinya?
apakah aku ada artinya?
apakah cuma nama yang sia sia?
apakah cuma bayang yang kelelahan?
apakah cuma tulang yang tak pantas diperjuangkan?
apakah kepunyaan yang tak di harapkan?
akhir dari semua pertanyaan,
apakah pernah meletakan aku di hatimu?
atau cuma sampul pembungkus tapi palsu?
sebab isinya bukan miliku?
tapi tetap saja aku rindu, aku sangat rindu :'(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar